Kota Yogyakarta kaya akan kuliner yang disukai oleh semua
kalangan masyarakat. Ciri khas oleh-oleh Kota Yogyakarta juga beragam. Bakpia merpakan salah satu oleh–oleh khas
Jogja dan digemari wisatawan. Bentuknya bulat pipih dengan diameter 3 cm
dan tinggi 1,5 cm. Setiap produsen bakpia menyediakan varian rasa bakpia berbeda-beda.
Diantaranya, kacang hijau,
kumbu hitam, coklat, keju, durian, dan strawberi.
Masyarakat Jogja mulai
mengenal bakpia sejak
tahun 1948. Industri bakpia pertama kali muncul di kampung Pathuk,
Yogyakarta. Dengan berkembangnya permintaan konsumen, produsen bakpia lain
mulai bermunculan dengan
pesat karena memiliki cita rasa yang lezat dan digemari banyak orang. Saat itu,
mereka menjual produk bakpianya dengan label “nomor rumah produsen”.
Kini, mulai muncul
produsen bakpia membuat
merek dagang dengan nama yang menarik dan menjadi brand produk bakpia
mereka. Tapi, sebagian besar produsen bakpia masih mengikutkan nama daerah. Hal
ini menunjukan daerah mereka sebagai sentra penghasil bakpia yang telah
terkenal seperti daerah “Pathuk”, “Mino” Minomartani dan BAKPIA MUNGGUR untuk
pertama kalinya di kawasan Jalan Munggur.
Awalnya, Ibu Siti Khomsah, istri Bapak Syamsul membuatkan kue
apem untuk pesanan dan dijual diwarung jajanan pasar. Setelah usaha makanan ini
cukup berkembang, Ibu Khomsah mempunyai modal untuk membeli alat oven. Dari
satu alat oven inilah, Ibu Syamsul berniat memaksimalkan produk aneka kue
lainnya. Akhirnya, Ia datang ke saudaranya yang membuat bakpia di daerah
Malioboro. Sedikit ilmu yang didapat, coba dimaksimalkan oleh Ibu Syamsul,
dibantu dengan suaminya dan putranya. Bakpia yang di produksi Ibu Syamsul
dinilai sangat lezat dan punya khas tersendiri dilidah konsumen. Pesanan bakpia
tak henti-hentinya terus mengalir dari berbagai penjuru daerah.
VISI
BAKPIA MUNGGUR
Bakpia Munggur Merupakan Induk (Mother
Founding) dari Pusat Oleh-Oleh Kota Yogyakarta dan Industri-Industri Bakery
yang menjadi Favorit di Daerah dan sekitarnya.
MISI
BAKPIA MUNGGUR
1.
Menjadi pusat oleh-oleh khas Jogja
di Kota Yogyakarta dan sekitarnya.
2.
Mempunyai cita rasa yang
khastersendiri dari produk-produk serupa.
3.
Mampu melebarkan sayapnya pada
produksi bakery lainnya.
4.
Membuka 3 cabang disetiap
daerahnya.
5.
Industri Bakery yang mengutamakan
nilai spiritual, manusiawi, dan profesionalitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar